mengapa itu
degup jantung berdebar
disaat luka meracuni kalbu
mengheret pada dosa semalam
dalam pelamin senja yang buta
mengapa itu
mengapa itu
segala bermain durja
terasing dalam bayang angan semalam
memporak-perandakan kasih
merampas sakit hati yang hilang bisa
mengapa itu
mengapa itu
disaat peluh hanyir ini berdetik
mengalir air mata yang berbisa
menyentap segala rasa khianat
hilang segala maruah
penuh kelam dan resah
mengapa itu
mengapa itu
hati ini masih sekeras tembok buta
mempermainkan rasa penyesalan
buta dan membutakan
oh..Tuhan
jalanku semakin sempit berduri
langkahku terasa begitu lemah
hinanya diriku ini
mengapa itu
mengapa itu
aku masih belum pulang
menanti senja semalam
disaat-saat aku layu tersungkur
malu pada kasih sayangMu
disaat aku terpinggir sudah
mengapa itu
oh...Tuhan
aku ingin pulang
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.